Senin, 29 September 2008

EFISIENSI VS KENYAMANAN VS KEAMANAN

Di tengah kenaikan harga minyak dunia yang semakin tinggi ini, kita harus pintar dalam memilih-milih kendaraan. Apalagi jika kita pengguna kendaraan pribadi yang hampir setiap hari bepergian ke mana-mana, entah itu ke kantor atau hanya sekedar jalan-jalan bersama teman maupun keluarga. Setiap orang ingin memiliki mobil pribadi yang memiliki unsur efisiensi bahan bakar (irit), kenyamanan dalam penggunaan, dan keamanan saat berkendara. Saat ini sudah banyak mobil baru yang dikeluarkan oleh ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek) kendaraan roda empat yang diklaim memiliki ketiga unsur di atas walaupun tidak semua unsur tersebut terpenuhi secara maksimal.

Unsur pertama yang menjadi acuan pembeli mobil adalah efisiensi bahan bakar. Pendapat tiap-tiap orang mengenai efisiensi BBM relatif berbeda-beda. Ada yang mengatakan 1:10 sudah termasuk irit, ada yang mengatakan 1:14 baru dikatakan irit dan sebagainya. Tetapi ada juga yang mengatakan bahwa irit itu relatif tergantung pemakaian. Saat ini posisi mobil irit dipegang oleh city car dengan cc yang kecil dan berbobot ringan. Namun karena hanya berpredikat city car, tentu saja fitur-fitur yang diberikan pun hanya sebatas untuk berkendara dalam kota saja. Jika dipaksakan untuk menjelajah ke luar kota, pasti akan terasa kurang nyaman baik untuk pengemudi maupun penumpangnya. Predikat irit juga dipegang oleh mobil dengan mesin diesel yang berbahan bakar solar. Hal ini disebabkan rasio kompresi mesin diesel lebih tinggi daripada mesin berbahan bakar bensin. Ada juga orang yang berasumsi bahwa mobil bertransmisi manual lebih irit daripada mobil bertransmisi otomatis. Padahal yang menentukan besar atau tidaknya konsumsi BBM itu adalah injakan pedal gas. Semakin dalam injakan pedal gas, semakin besar pula BBM yang dikeluarkan. Mobil transmisi otomatis maupun manual sebenarnya sama saja dalam hal konsumsi BBM, irit atau tidaknya tergantung dari cara kita mengemudi. Dalam hal ini bila kita ingin lebih irit kiranya kita jangan langsung menginjak pedal gas dalam-dalam.



Unsur kedua yang juga memiliki peran penting bagi calon pembeli mobil adalah kenyamanan. Asumsi masyarakat saat ini, mobil yang nyaman adalah mobil yang bersuspensi empuk, mesin yang tidak terlalu berisik, tidak lelah jika dipakai untuk berkendara ke luar kota, memiliki fitur-fitur lengkap, dan lain-lain. Biasanya mobil yang nyaman adalah mobil dengan harga selangit. Saat ini, predikat mobil nyaman dipegang oleh mobil-mobil Eropa seperti Mercedes Benz, BMW, Volvo, Audi, dan lain-lain. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa mobil-mobil Jepang dan Korea juga sedang berlomba untuk memberikan kenyamanan bagi penumpangnya walaupun masih kalah bersaing dengan mobil Eropa. Mobil yang lebih banyak digunakan oleh sopir pribadi daripada tuannya ini, memberikan fitur-fitur lengkap dalam mobilnya sehingga terasa seperti di kamar tidur sendiri. Dengan harga yang relatif tinggi, pengguna mobil mewah cukup sedikit. Biasanya hanya orang-orang tertentu saja yang berani mengeluarkan kocek lebih untuk memiliki mobil mewah ini. Sebenarnya, mobil dengan harga yang terjangkau pun bisa dikatakan nyaman. Semua itu tergantung dari kondisi pengemudinya.

Di bawah ini adalah tips berkendara yang nyaman:
• Perhatikan kondisi fisik Anda sendiri.
• Perhatikan juga mood Anda
• Tingkatkanlah kewaspadaan Anda serta bersikaplah yang sadar
• Pelajari dan mengerti rambu-rambu di jalan
• Saat mengemudi di malam hari
• Kurangi kecepatan mobil Anda

Unsur terakhir yang tidak kalah penting dari kedua unsur di atas adalah unsur keamanan dalam berkendara. Mobil disebut aman bagi penumpangnya jika dapat meminimalisasi efek benturan mobil pada saat kecelakaan sehingga tidak menimbulkan cidera parah bagi penumpangnya. Berbagai teknologi seperti Vehicle Stability Assist (VSA), lampu High Intensity Discharge (HID) dengan teknologi Auto leveling, struktur bodi G-CON dengan teknologi Advanced Compatibility Engineering (ACETM), Front Dual i-SRS Airbags, Side Airbags dengan sensor OPDS yang dapat melacak posisi duduk penumpang, Dual Pretensioner seat belt with 2 steps load limiters dan Active Head Restraint sudah dirasa cukup untuk mengamankan penumpang mobil.


Namun syarat di atas sudah berubah seiring perkembangan zaman. Saat ini, mobil aman tidak hanya bagi penumpangnya, tetapi juga bagi pengguna jalan di sekitarnya. Masih belum banyak mobil yang sudah menerapkan sistem keamanan pedestrian protection body ini. Dengan sistem keamanan tersebut, body sebuah mobil didesain sedemikian rupa sehingga jika terjadi benturan dengan pejalan kaki, efek benturan tersebut dapat diredam sehingga cedera yang ditimbulkan tidak terlalu parah. Selain memiliki efek aman bagi pejalan kaki, mobil yang baik juga harus aman bagi lingkungan sekitarnya. Apalagi saat ini isu global warming tengah beredar di mana-mana. Mobil dikategorikan aman bagi lingkungan jika sudah lulus uji emisi standar internasional yaitu EURO. Saat ini yang terbaru adalah EURO-4 namun untuk mobil yang sudah lulus EURO-2 sudah dikatakan aman bagi lingkungan. Masih jarang ada mobil yang memiliki ketiga unsur tersebut sekaligus. Jika memang ada, harganya cukup mahal. Sebagian besar orang memilih mobil yang irit karena harga BBM yang mahal, akan tetapi bagi orang yang memiliki kocek lebih, mobil yang agak boros bukanlah masalah asal memberikan kenyamanan dan keamanan bagi penumpangnya.

Setiap pilihan kita nantinya tentu harus sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sehari-hari kita dalam berkendara. Jangan hanya termakan merek dan gengsi saja, namun perlu diperhatikan kegunaan dan fungsi dari mobil tersebut. Jadi sebelum membeli mobil, pikirkan dahulu kebutuhan apa yang diinginkan dan juga kondisi keuangan anda. Apakah kita mementingkan irit, aman, atau nyaman? atau justru hanya mementingkan model dan gengsi saja? Think smart to choose your own car!

by: Fransiska Winoto-51405018

Tidak ada komentar: