Senin, 27 Oktober 2008

Manfaat, kerugian dan Penerapan Buku Sekolah Elektronik di Indonesia - devi 5140648



Mungkin di telinga kita-kita yang suka menamakan dirinya maniak internet istilah buku elektronik/ ebook sudah tidak asing ditelinga. Namun, tidak dengan rakyat Indonesia yang sebagian besar rakyatnya masih buta internet. Alhasil, pemerintah Indonesia mencoba terobosan terbaru dalam dunia teknologi dengan menciptakan buku sekolah elektronik yang disediakan bagi anak SMP dan SMA negri. Ciptaan ini terkesan bombasitis mengingat Indonesia selama ini adalah negara yang masih belum bisa bebas dari kertas, malah sekarang beralih ke internet. Bukankah Indonesia sekarang sedang dalam masa krisis yang berkepanjangan, apakah tidak mungkin buku elektronik membawa salah satu permasalahan baru?

Buku sekolah elekronik adalah sebuah produk yang dikeluarkan oleh Direktorat Pendidikan Nasional Indonesia untuk menggantikan semua buku paket yang menggunakan kertas menjadi elektronik via internet. Sebenarnya, isi buku sekolah elektronik sama saja dengan isi buku biasa yang bisa berbentuk cerita, pelajaran, berita, dan gambar. Tetapi yang membedakan adalah isi bukunya di rekam secara elektronik yang bisa disimpan di dalam komputer. Dibandingkan dengan kertas memang buku elektronik merupakan sebuah buku yang tidak akan lapuk, karena bagi beberapa penerbit dengan menerbitkan buku sekolah elektronik, maka keuntungannya bisa berlipat ganda.

Keuntungannya adalah alur pembelian buku sekolah elektronik mudah karena semua berasal dari internet. Para pembeli buku sekolah elektronik bisa masuk ke dalam website penerbit yang menerbitkan buku elektronik, memilih buku yang diinginkan, membayar buku tersebut ke rekening penerbit, lalu mengirimkan bukti pembayaran yang sudah di fotokopi ke alamat penerbit, dan akhirnya bisa mendownload buku elektronik tersebut dan menyimpannya kedalam komputer yang bisa dibuka kapanpun.

Kendala pertama dalam penggunaan buku sekolah elektronik mungkin terletak pada pemerintah yang terasa sangat dini dalam mengambil keputusan meluncurkan buku elektronik untuk sekolah menengah, mengingat internet saja masih belum ada di beberapa sekolah. Mungkin bagi kebanyakan sekolah di kota besar, internet sudah terjangkau. Bagaimana dengan yang di daerah. Pemerintah memang punya dalih sudah menyediakan dana, tetapi bukankah dana yang masuk saja sudah banyak dikorupsi oleh banyak orang yang terlibat dalam kepanitian pengadaan buku elektronik?dari kejadian tersebut bisa dilihat bahwa Indoensia bukanlah negara yang siap untuk pemakaian buku sekolah elektronik sehingga nantinya bukan manfaat yang di dapat melainkan kekacauan yang semakin terjadi. Salah satu lagi kendala buku elektronik belum bisa di akses adalah kecepatan data untuk mendapatkan buku sekolah elektronik juga menjadi keluhan bagi penduduk di pedalaman, misalnya di SMA Negeri Samarinda, ”Ternyata buku sekolah elektronik tersebut file-nya terlalu besar bisa mencapai lebih dari 500 megabit. Akibatnya penerimaanya bisa agak lama. ”Saya pernah mengunduh satu buku berukuran 623 megabit dan itu perlu waktu 15 menit, itu pun juga sudah menggunakan komputer terkini,” ujar Nur Taufik, guru informasi, SMA Negeri 5 Samarinda menurut Kompas.com.Ternyata, bagi para siswa yang ada di daerah, buku sekolah elektronik dibagikan dengan cara diknas membuat hard copy untuk dibagikan di Direktorat Jenderal Pendidikan Daerah agar didistribusikan di sekolah-sekolah di daerah tersebut. Bukankah hal itu menjadi sama saja, karena akhirnya bukan sekolah elektronik yang didapat malahan kertas yang di print kan sehngga tetap menjadi bentuk cetak Bukankah sama-sama memakai kertas ?



Kendala yang lain dalam pemakaian buku sekolah elektronik adalah peluncurannya yang selalu diundur oleh presiden, mungkin karena presiden tahu bahwa Indonesia masih belum siap atau karena urusan lain Hal inilah yang semakin membuat kita yakin bahwa sebenarnya Indonesia hanyalah salah satu negara yang mengikuti arus teknologi tinggi hanya tidak tahu bagaimana cara menggunakannya dan tidak didukung oleh kecakapan pendidikan. Sebagai contoh adalah pengadaan buku cetak pelajaran. Seorang siswa setiap tahun ajaran baru atau pun tiap kali pergantian semester harus mengeluarkan uang ratusan ribu rupiah untuk membeli buku-buku pelajaran yang baru. Setiap tahun ajaran berubah, buku yang dipakai berubah pula. Bukankah hal ini semakin membuat rakyat kecil menderita. Kalau dengan pengadaan buku elektronik bisa menjawab menghemat bukankah sebaiknya prosedur melek internet segera digalakkan sehingga bisa memecahkan permasalahan buku yang merupakan momok bagi pelajar tiap tahun. Pertanyaannya adalah mengapa peresmian buku sekolah elektronik selalu diundur? Mungkin inilah sebuah pertanyaan yang ada dalam benak kita, padahal buku sekolah elektronik memang sudah ada di beberapa diknas di daerah-daerah kota besar.Mungkin jawaban yang paling pas saat ini adalah pemerintah memang belum siap memasarkan buku sekolah elektronik tersebut. Hal ini terlihat jelas pada berita-berita akhir-akhir ini yang nampak di koran yang menyebutkan ada saja masalah dalam pendistribuan buku sekolah elektronik bagi anak-anak sekolah.

Sebenarnya hal mendasar yang membuat kita masih bertanya-tanya adalah apakah dengan menggunakan buku sekolah elektronik tersebut sudah bisa memecahkan masalah pendidikan di Indonesia yang terkenal terbelakang dan lebih lambat dibanding dengan negara serumpun kita seperti Malaysia dan Singapura? Mungkin dalam hal mengurangi dampak global warming sudah jelas dampak penggunaan buku sekolah elektronik sangat dirasa manfaatnya yaitu mengurangi penggunaan kertas. Tetapi yang menjadi pertanyaan adalah apakah Indonesia sudah siap menggantikan kertas dengan elektronik, sedangkan di banyak tempat di Indonesia sekarang sedang mengalami krisis listrik yang berkepanjangan. Bukankah buku sekolah elektronik semakin sulit diakses oleh anak sekolah dan dengan demikian maka bisa dikatakan bahwa nantinya akan kembali kebentuk kertas yang harus di cetak ulang. Bukankah itu hasilnya akan sama saja?

Bagi kebanyakan orang yang berada, adanya buku sekolah elektronik mungkin merupakan salah satu kemudahan teknologi yang bisa dirasakan, tetapi apakah bagi masyarakat yang miskin, kemudahan teknologi yang satu itu bisa memecahkan masalah pendidikan? Bukankah untuk membeli komputer saja mereka tidak mampu, bagaimana dengan kemudahan untuk pembelian buku sekolah elektronik. Bukankah sebaiknya pemerintah menyediakan solusi yang cukup bijaksana mengingat rakyat kita berada di dua kelas yang sangat kontras yaitu kaya dan miskin. Solusi yang ditawarkan pemerintah memang benar yaitu menunda penggunaan buku sekolah elektronik.

Rabu, 15 Oktober 2008

Aku Sayang Bumiku - Indri (51406020)





Bumi planet tempat kita hidup ini cuma satu, kalau bukan kita yang merawat kira-kira siapa ya? Ya tentu semua yang ada di dalamnya donk, termasuk kita. Bayangkan deh kalau misalnya Bumi tidak bisa ditinggali lagi, mau pindah ke mana kita? Oleh karena itu, kita semua harus belajar menjaga dan merawat Bumi ini.

Banyak cara yang bisa kita lakukan buat menjaga Bumi ini agar tetap baik. Cara-caranya bisa dengan mudah kalian lakukan. Dimulai dari hal-hal kecil yang ada di sekitar kita, seperti misalnya kalau kalian membeli permen karet di swalayan.

Biasanya kalau kalian membeli permen atau kue di sekolah, bungkusnya dibuang ke mana? Pernah tidak kalian menyelipkan sampahnya di sela-sela kursi atau mungkin langsung saja dibuang di jalanan? Kakak harap kalian tidak melakukannya ya.

Bila membeli permen atau kue, jangan lupa membuang bungkusnya di tempat sampah yang ada di sekitar kalian. Setelah kalian selesai makan permen karet misalnya, bekas permen karetnya juga jangan lupa dibuang di tempat sampah. Bayangin deh, kalau misalnya bekas permen karetnya kalian buang di bawah meja sekolah atau di jalanan. Setelah itu, tanpa sengaja teman kalian menyentuh bawah meja yang ada bekas permen karet itu, atau mungkin karena sampah itu kalian buang di jalanan, terus ada orang yang tidak sengaja menginjaknya. Adik-adik, kalau seperti itu kira-kira apa yang akan terjadi terhadap mereka ya?

Pasti mereka bakal marah kalau tahu yang membuang sampah tersebut adalah kalian. Tentu kalian juga tidak mau kalau dimarahi orang tuanya gara-gara sudah mengotori anak mereka. Iya kan?

Kalau kalian tidak mau begitu, jangan lupa membuang bungkus makanan atau minuman di tempat sampah. Kalau kalian membuang sampah tersebut sembarangan, lalu hujan, kemudian sampah itu ikut terbawa juga oleh hujan. Akhirnya sampah yang kalian buang tadi malah membuat saluran air tersumbat, sehingga air tidak bisa lewat saluran itu dan membuat banjir di mana-mana.

Selain itu, ada baiknya kalau kita juga belajar membatasi penggunaan kendaraan pribadi. Kalau kalian masih bisa bepergian dengan kendaraan umum, itu akan lebih baik. Atau kalian mau mencoba ke sekolah dengan bersepeda atau jalan kaki? Kan asyik, kita akan tambah sehat juga membantu mengurangi kadar CO2 di udara.

Kenapa sih kadar CO2 harus rendah?
Tahu kan kalau kadar CO2 tinggi akibatnya apa? Udara akan semakin tidak bersih dan penuh polusi. Kita akan sulit bernafas. Tumbuhan juga bakal sulit untuk berfotosintesis dan tumbuhnya akan lambat. Selain itu, kadar CO2 yang tinggi di udara akan membuat sinar matahari susah untuk keluar dan membuat suhu udara di Bumi semakin panas. Kalau sudah semakin panas, es yang ada di daerah kutub akan mencair. Bayangin deh, es sebanyak itu kalau mencair tentu akan membuat tinggi permukaan air laut meningkat. Setelah itu, air laut akan menggenangi seluruh pulau dan akhirnya pulau-pulau yang tingginya berada di bawah permukaan air laut tentu akan tenggelam. Dan mungkin sekali rumah kita juga ikut tenggelam.

Menakutkan bukan?
Oleh karena itu, ayo kita mulai menyayangi bumi kita ini. Lakukan saja apa yang kalian bisa. Sederhana bukan? Kalau semua orang bisa mengerjakan yang mereka bisa untuk Bumi kita, maka hasilnya akan besar sekali. Keadaan Bumi akan jauh lebih baik dimulai dari hal-hal yang kecil dan sederhana.

Bagaimana adik-adik? Apakah kalian mau membuat Bumi kita tersenyum dengan menyayanginya?

Senin, 06 Oktober 2008

Teater atau Sinetron?

Dalam kehidupan yang penuh dengan berbagai aspek, seni muncul sebagai penyeimbang hidup kita selain rasio. Seni memiliki beberapa cabang yang sudah sangat kita kenal, contohnya seni musik, seni suara, seni tari, seni lukis, seni pertunjukan, dan lainnya. Salah satu cabang seni yang saat ini sedang sangat menjamur di tanah air adalah seni pertunjukan, baik sinetron, maupun teater. Banyak aktor dan aktris yang tergabung dalam keduanya, atau berpindah dari teater ke sinetron dan sebaliknya. Beberapa nama aktris dan aktor yang sudah sangat kita kenal yaitu Adi Kurdi, Butet Kertaradjasa, Cornelia Agatha, Happy Salma, Sarah Sechan, Wulan Guritno, Rachel Maryam, dan masih ada deretan nama-nama lainnya termasuk ke dalamnya.

Butet Kertaradjasa yang berangkat murni dari teater, mulai dikenal di dunia film Indonesia semenjak ia berperan sebagai salah satu tokoh di drama parodi politik di salah satu stasiun televisi swasta kita. Bahkan, beliau juga bermain dalam salah satu teater politik yang diputar di stasiun televisi swasta kita bersama dengan beberapa aktor teater yang –mungkin- kita tidak pernah tahu atau bahkan kita lihat sebelumnya. Bahkan, baru-baru ini ada suatu pementasan teater yang melibatkan beberapa pesinetron tenar di Indonesia.


Melihat fenomena ini, banyak sekali yang bertanya-tanya, ”Memang, apa sih bedanya teater dan sinetron?”.
Pertanyaan ini sangat sering diutarakan, bahkan oleh para pelaku (pemain teater dan sinetron) sendiri. Pertanyaan ini timbul juga karena ada beberapa pernyataan yang menyatakan bahwa dalam teater, kita dituntut untuk lebih ekspresif, pelatihan-pelatihan untuk menjadi pemain teater dikatakan sangat susah dan berat. Padahal, dalam kenyataannya, yang ditunjukkan dalam pementasan hampir sama dengan sinetron yang ada di televisi-televisi kita. Jadi, sebenarnya, apa sih perbedaannya?

Dari segi definisi kata, teater (theater) berasal dari kata Yunani, Theatron yang berarti ”tempat untuk menonton” adalah salah satu cabang seni pertunjukan yang berkaitan dengan akting atau seni peran di depan penonton dengan menggunakan gabungan dari ucapan, gestur (gerak tubuh), mimik, boneka, musik, tari, dan lain-lain. Teater dapat berbentuk opera, ballet, kabuki, pantomim, taboo, dan lain sebagainya.
Sementara sinema elektronik, yang lebih dikenal dengan akronimnya yaitu sinetron, adalah sandiwara bersambung yang disiarkan oleh stasiun televisi. Sinetron pada umumnya bercerita mengenai kehidupan manusia sehari-hari yang diwarnai oleh konflik. Akhir dari suatu sinetron bisa beragam, tergantung dari penulis skenario.

Dalam pelaksanaannya, sinetron memang lebih fleksibel, karena episodenya dapat diperpanjang berdasarkan kebutuhan, yang salah satunya untuk tujuan komersial. Misalnya, sinetronnya sedang naik daun, banyak iklan yang dipasang, dan berbagai alasan lainnya. Dalam teater, justru kita tidak dapat terlalu memperpanjang ceritanya, karena dapat membuat para penonton cenderung bosan. Dalam penayangan sinetron, ada iklan yang menjadi waktu rehat penonton, sementara dalam teater, penonton dituntut untuk berkonsentrasi pada keseluruhan pertunjukan yang disajikan.
Beberapa perbedaan secara teknis dan cara penyuguhan juga lumayan mencolok dalam teater dan sinetron. Dalam seni teater, pengucapan vokal harus sangat kuat, penggunaan ekspresi emosi harus extreme dan make-up panggung juga harus tegas dan sedikit lebih extreme, karena penampilan dilakukan di atas panggung, sehingga suara, ekspresi dan riasan wajah yang mendukung harus sampai hingga ke penonton di barisan paling belakang. Selain itu, penampilan show dari awal hingga akhir harus sempurna, karena tidak ada jeda maupun pengulangan adegan. Antar pemain harus benar-benar kompak dan slaing mengisi, karena bila salah satu kacau, maka hancurlah seluruh pertunjukkan.
Sementara itu, dalam seni drama sinetron, tidak memerlukan pengucapan vokal yang kuat, karena diperkuat dengan microphone, emosi tidak perlu kuat, karena akan diperkuat oleh kamera yang mengambil secara short shoot atau close up. Make up juga tidak harus berlebih, karena akan diperkuat dengan efek kamera. Setelah itu, adegan dapat diambil secara partial dan dapat diulang bila terjadi suatu kesalahan.

Berdasarkan beberapa ulasan di atas mengenai teater dan sinetron. Dimulai dari definisinya, penerapan, hingga perbedaan secara teknisnya, maka dapat disimpulkan, bahwa teater dan sinetron memanglah dua cabang yang berbeda dari suatu seni pertunjukan, tapi tetap saja merupakan suatu penampilan yang dikemas secara apik sesuai dengan standar masing-masing untuk dinikmati oleh penonton kalangannya masing-masing.

EVA TARIDA - 51406038 -

Senin, 29 September 2008

EFISIENSI VS KENYAMANAN VS KEAMANAN

Di tengah kenaikan harga minyak dunia yang semakin tinggi ini, kita harus pintar dalam memilih-milih kendaraan. Apalagi jika kita pengguna kendaraan pribadi yang hampir setiap hari bepergian ke mana-mana, entah itu ke kantor atau hanya sekedar jalan-jalan bersama teman maupun keluarga. Setiap orang ingin memiliki mobil pribadi yang memiliki unsur efisiensi bahan bakar (irit), kenyamanan dalam penggunaan, dan keamanan saat berkendara. Saat ini sudah banyak mobil baru yang dikeluarkan oleh ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek) kendaraan roda empat yang diklaim memiliki ketiga unsur di atas walaupun tidak semua unsur tersebut terpenuhi secara maksimal.

Unsur pertama yang menjadi acuan pembeli mobil adalah efisiensi bahan bakar. Pendapat tiap-tiap orang mengenai efisiensi BBM relatif berbeda-beda. Ada yang mengatakan 1:10 sudah termasuk irit, ada yang mengatakan 1:14 baru dikatakan irit dan sebagainya. Tetapi ada juga yang mengatakan bahwa irit itu relatif tergantung pemakaian. Saat ini posisi mobil irit dipegang oleh city car dengan cc yang kecil dan berbobot ringan. Namun karena hanya berpredikat city car, tentu saja fitur-fitur yang diberikan pun hanya sebatas untuk berkendara dalam kota saja. Jika dipaksakan untuk menjelajah ke luar kota, pasti akan terasa kurang nyaman baik untuk pengemudi maupun penumpangnya. Predikat irit juga dipegang oleh mobil dengan mesin diesel yang berbahan bakar solar. Hal ini disebabkan rasio kompresi mesin diesel lebih tinggi daripada mesin berbahan bakar bensin. Ada juga orang yang berasumsi bahwa mobil bertransmisi manual lebih irit daripada mobil bertransmisi otomatis. Padahal yang menentukan besar atau tidaknya konsumsi BBM itu adalah injakan pedal gas. Semakin dalam injakan pedal gas, semakin besar pula BBM yang dikeluarkan. Mobil transmisi otomatis maupun manual sebenarnya sama saja dalam hal konsumsi BBM, irit atau tidaknya tergantung dari cara kita mengemudi. Dalam hal ini bila kita ingin lebih irit kiranya kita jangan langsung menginjak pedal gas dalam-dalam.



Unsur kedua yang juga memiliki peran penting bagi calon pembeli mobil adalah kenyamanan. Asumsi masyarakat saat ini, mobil yang nyaman adalah mobil yang bersuspensi empuk, mesin yang tidak terlalu berisik, tidak lelah jika dipakai untuk berkendara ke luar kota, memiliki fitur-fitur lengkap, dan lain-lain. Biasanya mobil yang nyaman adalah mobil dengan harga selangit. Saat ini, predikat mobil nyaman dipegang oleh mobil-mobil Eropa seperti Mercedes Benz, BMW, Volvo, Audi, dan lain-lain. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa mobil-mobil Jepang dan Korea juga sedang berlomba untuk memberikan kenyamanan bagi penumpangnya walaupun masih kalah bersaing dengan mobil Eropa. Mobil yang lebih banyak digunakan oleh sopir pribadi daripada tuannya ini, memberikan fitur-fitur lengkap dalam mobilnya sehingga terasa seperti di kamar tidur sendiri. Dengan harga yang relatif tinggi, pengguna mobil mewah cukup sedikit. Biasanya hanya orang-orang tertentu saja yang berani mengeluarkan kocek lebih untuk memiliki mobil mewah ini. Sebenarnya, mobil dengan harga yang terjangkau pun bisa dikatakan nyaman. Semua itu tergantung dari kondisi pengemudinya.

Di bawah ini adalah tips berkendara yang nyaman:
• Perhatikan kondisi fisik Anda sendiri.
• Perhatikan juga mood Anda
• Tingkatkanlah kewaspadaan Anda serta bersikaplah yang sadar
• Pelajari dan mengerti rambu-rambu di jalan
• Saat mengemudi di malam hari
• Kurangi kecepatan mobil Anda

Unsur terakhir yang tidak kalah penting dari kedua unsur di atas adalah unsur keamanan dalam berkendara. Mobil disebut aman bagi penumpangnya jika dapat meminimalisasi efek benturan mobil pada saat kecelakaan sehingga tidak menimbulkan cidera parah bagi penumpangnya. Berbagai teknologi seperti Vehicle Stability Assist (VSA), lampu High Intensity Discharge (HID) dengan teknologi Auto leveling, struktur bodi G-CON dengan teknologi Advanced Compatibility Engineering (ACETM), Front Dual i-SRS Airbags, Side Airbags dengan sensor OPDS yang dapat melacak posisi duduk penumpang, Dual Pretensioner seat belt with 2 steps load limiters dan Active Head Restraint sudah dirasa cukup untuk mengamankan penumpang mobil.


Namun syarat di atas sudah berubah seiring perkembangan zaman. Saat ini, mobil aman tidak hanya bagi penumpangnya, tetapi juga bagi pengguna jalan di sekitarnya. Masih belum banyak mobil yang sudah menerapkan sistem keamanan pedestrian protection body ini. Dengan sistem keamanan tersebut, body sebuah mobil didesain sedemikian rupa sehingga jika terjadi benturan dengan pejalan kaki, efek benturan tersebut dapat diredam sehingga cedera yang ditimbulkan tidak terlalu parah. Selain memiliki efek aman bagi pejalan kaki, mobil yang baik juga harus aman bagi lingkungan sekitarnya. Apalagi saat ini isu global warming tengah beredar di mana-mana. Mobil dikategorikan aman bagi lingkungan jika sudah lulus uji emisi standar internasional yaitu EURO. Saat ini yang terbaru adalah EURO-4 namun untuk mobil yang sudah lulus EURO-2 sudah dikatakan aman bagi lingkungan. Masih jarang ada mobil yang memiliki ketiga unsur tersebut sekaligus. Jika memang ada, harganya cukup mahal. Sebagian besar orang memilih mobil yang irit karena harga BBM yang mahal, akan tetapi bagi orang yang memiliki kocek lebih, mobil yang agak boros bukanlah masalah asal memberikan kenyamanan dan keamanan bagi penumpangnya.

Setiap pilihan kita nantinya tentu harus sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sehari-hari kita dalam berkendara. Jangan hanya termakan merek dan gengsi saja, namun perlu diperhatikan kegunaan dan fungsi dari mobil tersebut. Jadi sebelum membeli mobil, pikirkan dahulu kebutuhan apa yang diinginkan dan juga kondisi keuangan anda. Apakah kita mementingkan irit, aman, atau nyaman? atau justru hanya mementingkan model dan gengsi saja? Think smart to choose your own car!

by: Fransiska Winoto-51405018

Pulau Sikuai, Beauty of Sumatera

Welcome to the beauty of West Sumatera! Siapa sangka di tanah Minang ini banyak banget pantai cantik dan pulau yang menakjubkan untuk kita menghabiskan liburan atau buat kita - kita yang ingin mendapatkan susana yang tidak ada duanya dengan biaya yang relatif terjangkau. Dan salah satu pulau itu adalah Pulau Sikuai.

Pulau Sikuai ini terletak di pesisir barat Sumatera Barat dan untuk menuju pulau ini kita melakukan perjalanan ke Dermaga Wisata Bahari (DWB) karena kita akan menyeberang pulau. Perjalanan menuju DWB dari kota Padang yang merupakan ibukota Sumatera Barat ini kira–kira akan memakan waktu kurang lebih 1 jam, dan dalam perjalanan menuju dermaga kita akan disuguhi oleh pemandangan pantai yang sangat indah. Sampai di dermaga kita naik kapal Oceania untuk menuju pulau Sikuai dan ini adalah kapal antar jemput gratis yang disediakan oleh Sikuai Island Resort. Takut bosan dengan perjalanan laut menuju Pulau Sikuai? Tenang, lagi–lagi kita akan melihat pemandangan laut yang luar biasa menakjubkan dan sejauh mata memandang hanya keindahan yang terpajang dan decak kagum yang keluar dari mulut kita “onde mande, rancak bana! “ (Ya ampun bagus banget!). Di perairan laut ini kita akan menjumpai sejumlah penyu yang sedang asyik berenang dan juga lumba-lumba yang melompat dengan lincahnya di perairan ini.
Setelah menjalani perjalanan laut selama 1,5 jam sampailah di Pulau Sikuai yang pastinya buat kita tercengang dengan panorama alam yang luar biasa serta pantai nya yang memukau. Air yang jernih, warna biru yang bergradasi putih dan pale blue di bibir pantainya lalu biru muda, biru kehijauan, serta biru tua yang sangat kontras terbingkai dalam lembutnya pasir putih dan hijau nya pepohonan, apalagi kita menikmati pemandangan laut ini ditemani oleh segar nya kelapa muda ditambah semilir angin pantai yang khas. Hmmm.. tidak terbayangkan bagaimana nikmatnya?
Terlena dengan keindahan laut dengan warna yang sempurna? Saat nya kita menyatu dengan laut nya alias berenang dan snorkeling melihat pemandangan bawah laut dan lagi–lagi kita disuguhi oleh pemandangan karang laut yang cukup membuat kita tercengang, juga lucunya ikan–ikan laut dengan berbagai warna dan juga binatang laut lainnya.

Setelah lelah bermain dengan keindahan bawah laut dan masuk pada suasana senja pulau Sikuai, rasa lelah ini pun seakan–akan langsung terbayar dengan indah nya suasana sunset, menikmati senja ditemani oleh pantulan sinar matahari ke langit sekitar dan atas permukaan laut yang membuat semuanya berwarna keemasan, sungguh panorama senja yang luar biasa.
Jadi lupakan saja dalih takut hitam, karena liburan di pulau sangat menyenangkan, tinggal kita pandai–pandai memilih tempat. Nikmatilah semilir udara pantai dan lembut nya pasir putih yang memberi suasana tak terlupakan. Selamat menikmati.

Laurensia Vianney Ongko
51406024

Sabtu, 27 September 2008

Sahabat Itu...


Penulis : Agriani Stevany Kadiwanu

      Hari gini gak punya sahabat? Manusia purba kaleee... Gak mungkinlah ada orang yang bisa hidup tanpa sahabat alias sohib. Sahabat itu ga mesti manusia kok. Intinya, sahabat itu adalah seseorang atau apapun yang kita anggap paling ngertiin kita dan gak bakal menghianati kita. Ada yang menjadikan orang tua, saudara, hewan peliharaan, boneka kesayangan, atau bantal butut peninggalan sejarah kelahiran sebagai sahabat. Selalu ada dalam masa senang maupun susah. Tetapi, tentu saja persahabatan yang sehat adalah persahabatan yang terjalin di antara manusia. Dalam persahabatan ini, terkadang kita suka salah mengartikannya dan kita juga terjebak dalam persahabatan yang gak sehat. Emang ada ya yang kayak gitu? Ya jelas ada lah... segala hal di dunia ini pasti memiliki dua sisi, hitam dan putih. Lalu bagaimana cara membedakannya? Yuk kita bahas!


Keep kompak
Yang namanya sahabat biasanya ke mall bareng pakai baju yang matching atau punya makanan favorit yang sama atau mungkin hobi yang sama. Setiap orang selalu menyukai persamaan bukan? Apakah itu salah? Tidak ada yang salah selama masih dalam batasan yang wajar dan positif. Kalau sohib kamu suka belajar dan sebagai sahabat merasa harus kompak pinternya, maka kamu akan terpacu untuk belajar juga. Begitu pula kalau kamu satu tim dengan sohib di tim basket sekolah atau tim cheerleader, pastinya harus kompak dong. Pokoknya selama arahnya positif dan membawa kemajuan atau peningkatan positif dalam hidupmu, tidak ada salahnya kompak-kompakan sama sohib. Lain halnya, kalau kamu punya sohib yang ternyata tukang nyontek. Mungkin dia emang hebat banget, tiap kali nyontek gak pernah ketahuan and selalu mengunakan trik-trik yang unik, udah gitu hasilnya ok punya, nilainya bagus terus. Ya iyalah, nyontek gitu loh! Jangan karena dia sohib kamu, trus kamu jadi ikut-ikutan mempelajari jurus-jurus jitu menyontek dan mempraktekkannya. Mungkin kamu jadi hebat dalam hal menyusun strategi, tetapi tanpa kamu sadari kamu sedang sedang menjerumuskan diri dalam jurang kebodohan dimana hampir seluruh bangsa Indonesia sudah terjebak di dalamnya. Kamu itu generasi penerus bangsa, harus belajar untuk pintar dan bukan hanya untuk memperoleh nilai. Mungkin kamu mendapat tekanan dari orang tua. Papa dan mama ga mau beliin kamu Hp kalau kamu ga dapet ranking di sekolah, sedangkan hari gini mana ada anak sekolah yang ga punya Hp. Pikirmu, gengsi dong. Dan kamu akhirnya nyontek. Jangan gitu dong... maksud orang tuamu itu baik. Mereka mereka menggunakan Hp sebagai pemicu kamu untuk belajar lebih giat, bukan untuk nyontek. Ketika kamu berusaha nyontek, ingatlah bagaimana orang tuamu menaruh harapan padamu. Kalau sampai mereka tahu kamu dapet nilai bagus karena nyontek mereka pasti kecewa banget. Sebagai seorang anak kita gak bisa membalas semua kebaikan orang tua kita yang telah merawat kita sedari kecil. Satu-satunya yang bisa kita berikan adalah prestasi kita yang bisa membuat mereka bangga. Intinya, this is your life! Jangan sampe terpengaruh sama sohib yang suka nyontek. OK?
Ada contoh lain nih. Ketika sohib kamu dikeroyok orang, jangan sampe kamu terpancing emosi trus main tawuran aja. Hari gini masih tawuran? Gak jaman kalee... Pikirkan dengan kepala dingin apa masalahnya sampai dia bisa dikeroyok, mungkin saja sohib kamu yang salah. Meskipun bukan dia yang salah, tawuran bukanlah solusinya. Mengapa? Karena jika kamu melakukannya maka kamu sama saja seperti manusia purba yang taunya cuma perang doang. Perang tidak akan menyelesaikan masalah tetapi menambah korban. Sebagai generasi penerus bangsa yang hidup di jaman modern, masa kamu mau dibilang manusia purba ma bule-bule karena taunya adu otot doang. Ya gak?


Sahabat itu mestinya setia ampe mati
Yang namanya sahabat yang baik itu, pastinya gak akan mengkhianati sahabatnya sampai kapan pun dan apapun yang terjadi. Sahabat selalu berada di samping kamu setiap saat baik pada saat susah maupun senang. Walaupun gak ketemu secara face to face, paling tidak sahabat akan terus memantau keadaanmu dan selalu mau tahu hal apa saja yang terjadi dalam hidup kita. Tapi, bukan berarti kamu harus memonopoli seluruh waktu dan perhatian sahabat hanya untuk dirimu sendiri. Kamu juga harus tahu batasan-batasannya. Sahabat juga punya dunianya sendiri, dia punya keluarga, komunitas lain, bahkan pacar yang juga butuh perhatiannya. Oleh karena itu, jangan pernah berantem sama sohib hanya gara-gara dia gak bisa nemenin kamu jalan-jalan di mall atau main PS karena dia pergi ngaterin maminya ke rumah sodara.
Sahabat yang baik gak akan ninggalin kamu dan menyangkali kamu ketika kamu mabuk berat dalam sebuah pesta. Jika hal seperti ini terjadi, itu berarti dia bukan sahabat yang setia. Seorang sahabat yang setia akan mencegah kamu mabuk, dan jika tidak bisa mencegahnya ia akan tetap berada di dekatmu untuk memastikan kamu gak akan berbuat sesuatu yang memalukan atau bermasalah.


“Yang namanya sahabat yang baik itu pastinya ga akan mengkhianati sahabatnya sampai kapan pun dan apapun yang terjadi... Tapi bukan berarti kita harus memonopoli seluruh waktu dan perhatian sahabat hanya untuk diri kita sendiri...”


Sahabat itu kayak tempat sampah
Coba dihitung berapa kali kamu ketemu atau telepon temenmu pada saat senang dan susah. Lebih banyak mana? Sebagian besar pasti menjawab pada saat susah. Waktu pacar kamu ketahuan selingkuh, atau kamu denger kalau nama kamu lagi digosipin anak-anak sekolah yang bukan-bukan, orang pertama yang kamu kasih tahu pasti sohib kamu. Kamu butuh seseorang yang mendukung kamu, yang mau dengerin semua cerita versi kamu dan mau percaya sama semua cerita kamu.
Setiap orang sangat membutuhkan seseorang atau orang lain pada saat menghadapi masalah atau kesusahan. Saat susah kamu membutuhkan dukungan atau support dari orang yang kamu anggap paling dekat denganmu. Biasanya, orang pertama yang dihubungi adalah sahabat. Segala uneg-uneg, makian-makian buat musuh, luapan emosi, ditumpahkan di depan sahabat dengan lancar tanpa beban. Sahabat yang baik akan setia mendengarkan dan memberikan masukan yang baik untuk membantu kamu melewati masa sulit tersebut. Apabila ia ikut emosi dan malah mengajak kamu membalas dendam, itu artinya dia bukan sahabat yang cukup baik buat kamu. Hal tersebut hanya akan membawamu kedalam masalah lain yang bisa saja lebih berat dari yang sedang kamu hadapi.


“... Sahabat yang baik akan setia mendengarkan dan memberikan masukan yang baik untuk membantu kita melewati masa sulit...”


Sahabat itu jujur
Apabila sohibmu bilang kamu kurusan, padahal kamu tahu berat badanmu bertambah 5 kilo sejak pulang liburan dari Bali, itu artinya dia bukanlah sahabat yang baik. Apabila sohibmu selalu mendukung apapun keputusanmu, atau apapun yang kamu lakukan walaupun itu salah, juga bukan contoh sahabat yang baik. Mengapa? Karena sahabat yang baik tidak akan menuntun sahabatnya sendiri ke arah yang tidak baik. Sahabat seharusnya membawa sahabatnya ke arah yang benar dan baik. Seorang sahabat yang baik akan mengatakan dengan jujur apapun yang benar tanpa takut melukai perasaanmu, selama apa yang dikatakannya itu berguna bagi dirimu. Jadi, kalau berat badanmu bertambah sohib gak akan sungkan untuk bilang, “ Hei, kamu sebaiknya berolahraga. Badanmu bertambah gemuk dan itu tidak baik untuk kesehatanmu.”

      Itulah sekilas uraian mengenai persahabatan yang tentunya gak lepas dari kehidupan kamu sehari-hari. Milih sahabat itu susah-susah gampang. Kamu harus sangat berhati-hati jika tidak ingin terjerumus dalam pergaulan yang tidak baik. Bukan berarti kita jadi pilih-pilih teman. Bukan begitu... bertemanlah dengan siapapun. Jangan pernah membeda-bedakan atau menggolong-golongkan orang. Tapi, pilihlah satu orang terbaik yang kamu rasa bisa kamu percaya dan menuntunmu ke arah yang baik sebagai orang terdekat atau sahabatmu. Dengan begitu maka akan ada banyak manfaat yang kamu rasakan dalam hidupmu. That’s What Friends Are For!