Jumat, 26 September 2008

Sukses Dalam Karier dan Rumah Tangga


Pada zaman penjajahan dulu, wanita identik dengan pekerjaan rumah tangga. Hanya kaum pria saja yang boleh merasakan pendidikan di bangku sekolah. Para wanita hanya diperbolehkan untuk memasak dan membersihkan rumah. Tetapi berkat kegigihan dari R.A Kartini yang memperjuangkan hak kaumnya untuk mendapatkan pendidikan yang sama dengan pria, maka wanita juga bisa mengenyam pendidikan yang setara dengan pria sampai pada saat ini. Di zaman yang sudah modern seperti sekarang ini, wanita tidak lagi dibedakan dari kaum pria dan mempunyai kedudukan yang sama. Bahkan ada juga wanita yang menjadi pemimpin seperti Megawati Soekarno Putri yang pernah menjadi presiden Indonesia pada tahun 2005.

Sekarang wanita bisa mewujudkan cita-citanya menjadi apapun yang ia impikan dan bisa menjadi seorang wanita karier yang bekerja untuk mendapatkan penghasilan. Tetapi menjadi seorang wanita karier tidak mudah juga, karena wanita juga mempunyai kewajiban untuk mengurus anak, suami, dan segala sesuatu kebutuhan rumah tangga. Jika tidak pandai-pandai mengatur waktu dan menyeimbangkan antara karier dan keluarga maka akan ada salah satu yang terbengkalai atau kurang optimal. Apalagi jika seorang wanita karier yang memiliki anak masih bayi, maka itu akan sangat menguras pikiran, tenaga, dan waktu karena harus mengurus seorang bayi yang bisa kapan saja rewel sedangkan pekerjaan masih menumpuk.

Tidak sedikit juga wanita yang akhirnya memilih salah satu antara menjadi wanita karier atau menjadi seorang ibu rumah tangga yang memberikan waktu sepenuhnya untuk mengurus anak dan rumah tangganya. Jika lebih memilih menjadi wanita karier, maka harus merelakan waktu bersama keluarga. Tetapi jika lebih memilih menjadi seorang ibu rumah tangga, maka impian selama ini akan hilang begitu saja. Banyak wanita yang merasa bingung dalam memilih hal ini.
Sebenarnya permasalahan seperti itu bisa diatasi asalkan ada usaha yang kuat dan konsisten. Sebagai wanita yang ingin sukses dalam kedua bidang tersebut, baik dalam karier maupun sukses dalam rumah tangga, harus pintar-pintar mengatur waktu. Jika pada saat jam kerja, harus benar-benar memfokuskan pikiran kepada pekerjaan agar segala sesuatu pekerjaan yang dikerjakan dapat diselesaikan dengan baik dan optimal atau tidak setengah-setengah. Selain itu tidak menumpuk pekerjaan dan membawa pulang ke rumah. Hal seperti itu akan sangat mengganggu waktu bersama keluarga. Sedangkan jika pada saat hari libur, kita harus benar-benar memfokuskan kepada keluarga dan melupakan sejenak masalah pekerjaan. Karena itulah jangan sampai sekali-kali menunda pekerjaan yang bisa dikerjakan langsung ataupun membawa pulang ke rumah karena kebiasaan malas itu tidak akan membawa kita kesuksesan. Selain itu akan lebih mudah, jika kita membuat catatan jadwal agar setiap kegiatan baik karier maupun rumah tangga bisa terorganisir dengan baik dan tidak akan ada yang tertinggal walaupun sesibuk apapun kita.

Mungkin memang tidak mudah dalam menjalankan kedua-duanya bersamaan antara karier dan rumah tangga. Kalau kita dapat memfokuskan pikiran di bidangnya masing-masing dan bisa menyeimbangkan antara karier dan rumah tangga maka kita bisa mendapatkan kesuksesan dalam dua hal tersebut.
Arista Ika. S (51405057)

Tidak ada komentar: